Daftar Isi
Teknik Pembakaran dan Bahan Bakar merupakan salah satu mata kuliah Jurusan Teknik Mesin yang dapat memberikan pemahanan terutama terkait dengan pembakaran. Kali ini membahas tentang Makalah Bahan Bakar Alternatif
BACA JUGA : Kode Meteran Listrik PLN (Agar Bayar tidak Boncos)
Seiring perkembangan zaman penggunaan kendaraan bermotor semakin meningkat. Hal itu dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh hasil pembakaran bahan bakar yang digunakan. Hasil bahan buangan dari kendaraan dikenal sebagai sumber utama bahan – bahan polutan. Menurut encyclopedia Britannica (2015), sekitar awal abad ke 21 bahan bakar fosil yang dihasilkan di dunia sekitar 80%.
Bahan bakar fosil berasal dari makhluk hidup yang telah mati dan terkubur jutaan tahun lalu dan termasuk bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui.
Program penyedian bahan bakar alternatif merupakan salah satu solusi untuk mengurangi pencemaran lingkungan dari bahan – bahan polutan dimana bahan bakar alternatif lebih ramah lingkungan.
Bahan bakar alternatif adalah bahan atau zat yang dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti bahan bakar konvensinal, seperti bahan bakar fosil.
Beberapa jenis bahan bakar alternatif di antaranya yaitu bahan bakar nabati, bahan bakar emulsi, bahan bakar hidrogen, dan bahan bakar alkohol.
Bahan Bakar Nabati
Bahan bakar nabati (Biofuel) merupakan sember energi yang dihasilkan dari bahan bakar organik tumbuhan ataupun hewan.
Biofuel yang dapat dikembangan sebagai pengganti bahan bakar fosil bersumber dari tanaman yang sudah dikenal masyarakat Indonesia. Dua jenis bakar nabati yang paling sering digunakan adalah bio-etanol dan biodiesel.
BACA JUGA : Ketahui Penyebab banyaknya Rangka Honda Keropos dan Patah Cek Motormu Jika termasuk didalamnya
Bio-etanol
Bio-etanol adalah etanol yang diproduksi dari tumbuhan. Di Brazil bioetanol telah menggantikan 50% kebutuhan bensin untuk kebutuhan transportasi.
Dimana bioetanol tidak saja menjadi alternatif yang sangat menarik untuk substitusi bensin, namun juga mampu menurunkan emisi CO2 hingga 18%.
Zat aditif etanol memiliki beberapa kelebihan, diantaranya dapat mengurangi kandungan bahan karsinogenik dalam bensin, seperti benzene, aromatik, aldehyde sebagai pemicu kangker dan emisi rumah kaca (CO2).
Menurut Sutarman (2006), bahwa yang dapat digunakan untuk pengganti/campuran premium dapat berupa jagung, tebu, ketela pohon, ketela rambat, sagu, dll yang dimana bahan tersebut mengandung karbohidrat yang tinggi.
Bahan unggulan dari bioetanol adalah jagung, dimana untuk 1 ton jagung dapat menghasilkan bio etanol 400 liter, dan mampu menghasilkan etanol 99,5% (full grade tanol) yang bisa digunakan sebagai campuran gasoline dan disebut gasohol BE-10. Artinya setaip satuan volume bahan bakar yang digunakan, 90% merupakan premium dan 10% bio etanol.
Biodisel/Biosolar
Biodisel adalah senyawa organik yang dapat digunakan sebagai bahan bakar diesel yang dihasilkan dari minyak nabati, lemak, hewani, atau minyak bekas.
Bio disel memiliki sifat yang mirip seperti solar, namun lebih ramah lingkungan dikarenakan bebas sulfur, bilangan asap yang rendah, dan pembakaran lebih sempurna.
Kadar karbon monoksida dan karbon dioksida lebih sedikit pada biodiesel dikarenakan pembakarannya lebih sempurna. Biodiesel berasal dari asam lemak yang berasal dari tanaman yang mengandung minyak nabati seperti sirsak, kelapa, kelapa sawit, kapuk, kedelai, dll.
Kelebihan bahan bakar biodiesel dibandingkan bahan bakar berbasis petrolium bagi lingkungan, antara lain:
- Mengurangi emisi karbon monoksida (CO) sekitar 50% dan karbon dioksida (CO2) sekitar 78%, dikarenakan emisi biodiesel didaur ulang dari karbo yang secara alami telah berada di atmosfer dan tidak menjadi karbon baru seperti pada bahan bakar berbasis petroleum.
- Dapat mereduksi emisi partikulat dari produk pembakaran sebanyak 20% – 50%.
Bahan Bakar Emulsi
Merupakan bahan bakar mesin diesel yang mengandung air sebagai fase terdispersi dan bahan bakar diesel alami sebagai pendispersi. Pembuatan bahan bakar emulsi diesel-air dilakukan dengan metode low energy emulsification menggunakan surfaktan campuran Lesitin – Tween 80 dan Lesitin – Triton X100.
Penggunaan jenis surfaktan campuran dengan salah satu komponennya adalah surfaktan alami Lesitin teknis bertujuan untuk menghasilkan bahan bakar emulsi yang stabil dan ekonomis karena surfaktan komersial masih mahal secara finansial.
Penentuan karakteristik fisika bahan bakar emulsi yang dihasilkan dari penelitian ini meliputi sifat fisik yang terdiri atas viskositas dan densitas,
parameter kestabilan emulsi berdasarkan pembentukan sedimen secara visual, rasio turbiditas terhadap waktu serta ukuran droplet emulsi bahan bakar yang dihasilkan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah komposisi surfaktan campuran Lesitin – Tween 80 dengan perbandingan 45,5% – 54,5% dan Lesitin Triton X-100 dengan perbandingan 76,6% – 23,4% merupakan surfaktan campuran paling baik dilihat dari nilai ukuran droplet emulsi dan kestabilannya.
Konsentrasi surfaktan terbaik yang digunakan untuk bahan bakar emulsi adalah 1 % untuk Lesitin – Tween 80 dengan penambahan co-stabilizer CMC dan Lesitin – Triton X-100 tanpa penambahan CMC. Kandungan air 5 % merupakan emulsi bahan bakar yang paling stabil untuk pembuatan emulsi dengan kedua jenis surfaktan campuran.
Bahan Bakar Hidrogen
Bahan bakar hidrogen (hydrogen fuel) merupakan bahan bakar tanpa emisi yang digunakan sebagai bahan bakar bagi pembangkitan listrik bersama dengan oksigen menggunakan suatu unit yang dinamakan dengan hydrogen fuel cell.
Hidrogen dinilai jadi sumber energi masa depan yang sangat bagus, dan akan jadi elemen penting peralihan ke energi alternatif di Eropa. Pengelola pelabuhan Rotterdam, juga punya ide sama untuk
menggunakan hidrogen. Sehingga mereka merencanakan jaringan hidrogen bagi seluruh kompleks pelabuhan.
Yang mau versi makalahnya bisa download disini DOWNLOAD DISINI
selamat membaca…