Pengujian Pasir Cetak

sebelum membaca artikel ini alangkah baiknya kalian membaca Pengolahan Pasir Cetak

Uji kualitas terhadap pasir cetak perlu dilakukan secara berkala dan rutin untuk mengetahui dan menjaga kualitas bahan pasir dan bahan tambah lainnya. Pengujian laboratorium untuk bahan pasir harus mengikuti prosedur operasi standar dan pedoman/buku manual penggunan alat uji yang digunakan.

a.Uji Kadar Air

Alat bantu adalah timbangan berat. Kadar air dalam pasir cetak kering antara 2 – 12 %. Prosedur pengujian kadar air dari pasir cetak adalah sbb. : 1). Timbang campuran pasir awal 50 gram; 2). Keringkan spesimen dalam tungku pengering pada suhu 110º C selama 1 jam; 3). Kemudian spesimen didinginkan dengan desikator; 4). Timbang kembali berat campuran pasir; 5). Hitung perbedaan berat awal dan akhir dalam satuan prosentase sebagai kadar air bebas dalam pasir cetak.

pengecoran 7

b. Uji Kadar Lempung

Untuk menguji kadar lempung dibutuhkan peralatan pencuci pasir seperti terlihat pada gambar 5.13. Rendahnya kadar lempung pada pasir cetak menyebabkan turunnya kekuatan kering cetakan. Jika berlebihan menyebabkan buruknya permeabilitas dan membentuk gumpalan pasir serta kekuatan sisa yang tinggi hasil cetakan menjadi sulit dibongkar. Spesifikasi kadar lempung pada kekuatan tekan kering dan basah yang baik untuk pasir kasar dan halus antara 6 – 16 %. Prosedur pengujian kadar lempung : 1). Ambil dan timbang pasir cetak seberat 100 gram; 2). Keringkan segera pada suhu 110º C (sampai beratnya tetap); 3). Kemudian dinginkan pasir pada temperatur kamar; 4). Ambil dan timbang 50 gram secara teliti dari pasir cetak kering itu; 5). Kemudian masukkan ke dalam larutan soda koustik konsentrasi 0,1 %;6). Larutan diputar dan dikocok dengan alat pencuci berputar, lempung akan terpisah sendiri; 7). Pasir yang tertinggal dikeringkan, kemudian didinginkan sampai temperatur kamar; 8). Timbang pasir cetak yang telah kering dan dingin; 9). Hitung perbedaan berat awal (50 gram) dan akhir spesimen dalam satuan prosentase sebagai kadar lempung dalam pasir cetak.

pengecoran 8

c. Uji Permeabilitas.

Kondisi ruang porous antara butir-butir pasir adalah penting untuk cetakan agar gas-gas dalam cetakan atau yang keluar dari logam cair dapat melepaskan diri selama penuangan. Uji ini menggunakan sampel yang masih berada di dalam silinder/tabung benda uji. Prosedur pengujian permeabilitas umumnya dilakukan sbb :

1). Buat spesimen berukuran Ø 50 mm x 50 mm dengan memadatkan pasir dalam silinder pemadat ukuran tertentu sebanyak tiga kali dengan alat pemadat standar (seperti gambar 5.14) ;

2). Pasang spesimen tersebut pada alat uji permeabilitas;

3). Lakukan pengujian dengan mengamati dan mencatat perbedaan tekanan dan waktu yang diperlukan untuk melewatkan 2000 cm3 melewati spesimen standar diatas.

pengecoran 9

pengecoran 10

P = Nilai permeabilitas pasir

Q = Volume udara yang melewati spesimen = 2000 cm3

L = Panjang spesimen uji = 5 cm

A = Luas penampang spesimen uji = 19,625 cm3

p = Tekanan udara (cm water) dibaca dari Manometer saat penunjuk pada angka 1000.

T = Waktu yang diperlukan untuk melewatkan volume udara Q melalui spesimen (menit)

Harga permeabiltas pasir cetak yang baik antara 50 – 170 Cm3/ menit.

d. Uji Kekuatan Pasir Cetak.

Untuk persiapan pengujian kekuatan, pasir sebagai sampel cukup dipadatkan dalam tabung berukuran Ø 50 mm x 50 mm dengan alat pemadat pasir standar. Selanjutnya specimen diuji kekuatannya dengan menggunakan Mesin Uji Universal. Pengujian kekuatan yag dilakukan meliputi uji tekan uji tarik dan uji geser. Pada kekuatan yang kurang cukup akan menyebabkan cetakan mudah pecah. Sedang pada kekuatan yang berlebihan akan mencegah adanya cacat retak akibat susut coran dan pembongkarannya sulit. Kekuatan tekan basah cetakan 0 –1,0 kg/cm2. . Sedang kekuatan kering cetakan 0 –10 kg/cm2.

f. Uji Sebaran Butir Pasir Cetak.

Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui sebaran besarnya butiran pasir. Selanjutnya cara uji butiran pasir dapat dilakukan dengan prosedur sbb.: (1). Siapkan peralatan ayak dengan ukuran lubang (mesh) bertingkat, Pengguncang Ro-Tap, Timbangan digital, Alat pengukur waktu; 2). Ambil dan timbang sampel pasir kering dari pengujian kadar lempung yang dilakukan sebelumnya; 3). Tuangkan semua sampel bahan pasir pada bagian teratas dari alat ayakan yang tersusun menurut ukuran mesh, ditutup dan digoyangkan selama 15 menit dengan alat pengguncang; 4). Timbang pasir terayak pada tiap-tiap ukuran ayak menurut besar butir pasir; 5). Hitung prosentase dari beratnya tiap ayakan dengan rumus berikut.

pengecoran 12

Jika ada pertanyaan silahkan klik link ini (melalui email)

Tinggalkan komentar