X

Mengenal Apa itu Plate Heat Exchanger

Halo guys kembali lagi di ILMU MESIN pada kesempatan kali ini admin akan membahas tentang Plate Heat Exchanger

Plate Heat Exchanger merupakan salah satu tipe yang digunakan dalam melakukan perpindahan panas dan tentu alat ini banyak dipakai diberbagai industri-industri yang tentunya memerlukan adanya suatu perpindahan panas. Untuk konsep kerja dapat dilihat DISINI

BACA JUGA : Rumus dan Aplikasi Torsi

APA ITU PLATE HEAT EXCHANGER?

Plate Heat Exchanger (PHE) adalah suatu alat perpindahan panas yang berbentuk frame yang diberi plate sebagai sekat-sekat. Perpindahan panas yang ada terjadi lewat plate-plate yang berfungsi sebagai sekat konduktor tersebut.

Kelebihan PHE dibandingkan HE yang lain adalah luas permukaan perpindahan panas yang lebih besar dengan jumlah fluida yang sama, sehingga dari segi pinch analysis hal ini lebih menguntungkan karena perpindahan panas yang terjadi lebih efisien. Dari segi manufaktur, hal ini menguntungkan karena tidak memerlukan tempat yang terlalu luas.

Pelat penukar panas ini biasanya memiliki ketebalan 0,5 hingga 3 mm dan jarak antar pelat antara 1,5 hingga 5 mm. Luas pelat bervariasi dari 0,03 hingga 1,5 m2, dengan rasio lebar/panjang dari 2 hingga 3. Luas permukaan pelat dan rangka penukar panas bervariasi dari terkecil 0,03 m2 hingga 1500 m2. Laju aliran maksimum cairan yang diijinkan dibatasi hingga 2500 m3/jam.

BACA JUGA : Ketahui Penyebab banyaknya Rangka Honda Keropos dan Patah Cek Motormu Jika termasuk didalamnya

APLIKASI PHE

Plat Heat Exchanger dapat digunakan pada industri pembuatan bahan pangan karena suhu dan tekanan operasi yang terjadi tidak terlalu tinggi sehingga tidak merusak bahan pangan.

Plate Heat Exchanger mempunyai banyak aplikasi, dan pada setiap aplikasinya mempunyai persyaratan yang berbeda-beda, misalnya pada industri permen, Plate Heat Exchanger Gasket haruslah aman terhadap makanan, tahan terhadap panas tinggi (130 C), tahan terhadap soda api (costic soda). 

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PLATE HEAT EXCHANGER

KelebihanKekurangan
– Banyak Diminati
– Mudah dirawat
– Temperatur terendah yang masih bisa digunakan hingga 1oC dibandingkan dengan Heat Exchanger Shell and Tube yang sebesar 5 – 10 oC.
– Fleksibel (plat dapat ditambah)
– Digunakan pada viskositas tinggi
Temperature correction factor, Ft, akan lebih tinggi karena alirannya lebih mendekati aliran Counter Current yang sesungguhnya.
– Fouling cenderung lebih kecil kemungkinan terjadi.
– Tidak dapat digunakan untuk tekanan lebihd ari 30 bar
– Pemilihan gasket sangatlah penting
– Maksimum temperatur yang dihasilkan terbatas (250 C)

PERANCANGAN PLATE HEAT EXCHANGER

  1. Hitung Beban Panas, laju panas yang dibutuhkan.
  2. Jika spesifikasinya belum lengkap, tentukan  temperatur fluida yang belum diketahui atau laju alir fluida dengan menggunakan neraca panas
  3. Hitung Temperatur Rata-rata Logaritmik ΔTLMTD
  4. Tentukan Faktor Koreksi ΔTLMTD (log mean temperature correction factor), Ft’
  5. Hitung ΔTLMTD terkoreksi, ΔTM
  6. Perkirakan Overall Heat  Transfer Coefficient.
  7. Hitung luas permukaan yang dibutuhkan
  8. Tentukan jumlah pelat yang dibutuhkan = Luas permukaan total/luas permukaan satu pelat.
  9. Hitung Film Heat  Transfer Coefficients untuk masing-masing aliran.
  10. Hitung overall coefficient, perhitungkan fouling factor
  11. Bandingkan hasil yang diperoleh dari perhitungan dengan yang diasumsikan sebelumnya. Jika sudah cukup, katakanlah errornya antara 0 – 10 %  maka selesai, namun jika belum cukup, kembali ke langkah 8 dan tambah atau kurangi jumlah pelat.
  12. Cek pressure drop untuk masing-masing aliran.

X

Headline

You can control the ways in which we improve and personalize your experience. Please choose whether you wish to allow the following:

Privacy Settings