X

Mengenal Titik Impas untuk Pemilihan Dua Alternatif

Sebelumnya mimin sudah membuat artikel tentang Mengenal Apa itu Titik Impas (Break Even Point) BEP. Artikel ini perlu kalian pahami terlebih dahulu agar cepat paham.

Nah, analisis titik impas ini berfungsi untuk pengambilan keputusan beberapa alternatif yang kepekaannya tinggi terhadap suatu variabel atau parameter dan variabel tersebut sulit diestimasi.

Berikut contoh penyelesaian analisis titik impas secara grafis

Penyelesaian analisis titik impas secara grafis

Nah dari grafik tersebut adalah perbandingan antara pendapatan dengan volume produksi dengan mempertimbangkkan pendapatan, biaya tetap dan total biaya.

Ada beberapa variabel yang bersifat kritis dimana analisis titik impas bisa diterapkan yaitu:

  1. Penerimaan
  2. Rate of Return (IRR / ERRR)
  3. Umur mesin/peralatan
  4. Jam operasi.

Contoh Titik Impas untuk Pemilihan Dua Alternatif:

Ada dua alternatif motor listrik masing-masing bertenaga 100 Hp dengan spesifikasi seperti terlihat pada tabel berikut:

Jika tingkat bunga 10% per tahun

(1) berapa jam operasi per tahun agar kedua motor memiliki biaya tahunan yang sama

(2) motor yang mana secara ekonomis menguntungkan jika motor beroperasi 300 jam per tahun. Biaya listrik 120/kwh.

Penyelesaian:

Anggap J = jam operasi/tahun
9.1. Biaya tahunan motor Alfa (ACa) :
D = Biaya penyusutan dan keuntungan minimum atas investasi (= biaya pengembalian modal)

= (P-s) (A/P, i %, N) + S ( i%)

= Rp 42 juta (A/P, 10%, 10)

= Rp 42 juta (0.167)

= Rp 6 833 400

O = Biaya operasi motor listrik

= Rp 12097 J

M = Biaya perawatan = Rp 420 000
T + i = Biaya pajak dan asuransi

= Rp 42 juta x 0.015

= Rp 630 000

Biaya tahunan motor Beta (ACb) :
D = Rp 45 juta (A/P, 10%, 10)
= Rp 7 321 500

= Rp 9730 J
M = 300 000

T + i = Rp 45 juta x 0.015

= Rp 675 000
Titik impas dari dua alternatif motor ditentukan dengan :
ACa = ACb

Rp (6 833 400 + 12 097 J + 420 000 + 630 000) = Rp (7 321 500 + 9730 J + 300 000 + 675 000)
7 883 400 + 12097 J = 8 296 500 + 9730 J
23 67 J = 413 1000
J = 175 jam
Ini berarti titik impas kedua motor ini pada tingkat jam operasi 175 jam per tahun.

Biaya tahunan konstan (perpotongan pada ordinat) adalah Rp 7 833 400 untuk motor Alfa dan Rp 8 296 500 untuk motor Beta. Titik impas dalam konteks ini adalah nilai dari variabel bebas dimana kurva biaya tahunan dari kedua alternatif berpotongan pada tingkat jam operasi 175 jam/tahun. Motor yang secara ekonomis menguntungkan bila dioperasikan pada 300 jam operasi/tahun adalah motor Beta seperti terlihat pada gambar

Kurva penentuan Titik Impas untuk Pemilihan Dua Alternatif motor A & B
X

Headline

You can control the ways in which we improve and personalize your experience. Please choose whether you wish to allow the following:

Privacy Settings