Penjelasan Kapasitor Sebagai Menyimpan elektron

Pengertian Kapasitor

Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang dapat mempunyai kemampuan menyimpan electron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator dalam menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada bahan kapasitor, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dapat juga dengan nama farad.

BACA JUGA : Fungsi Utama Resistor Di Dalam Rangkaian Listrik

Pengertian lain Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang terpisah oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif.

Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebuat dengan kapasitansi atau kapasitas.

Kapasitansi

Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :

  • Q = muatan elektron dalam C (coulombs)
  • C = nilai kapasitansi dalam F (farads)
  • V = besar tegangan dalam V (volt)

Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas area plat metal
(A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan
rumusan dapat ditulis sebagai berikut :

Berikut adalah tabel contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang disederhanakan.

konstanta bahan dielektrik

Udara vakumk = 1
Aluminium oksidak = 8
Keramikk = 100 – 1000
gelask = 8
Polietilenk = 3

5 pemikiran pada “Penjelasan Kapasitor Sebagai Menyimpan elektron”

  1. jadi inget kuliah kimia fisika 😀 rumus gini gak pernah hafal, karena satu rumus ternyata banyak turunannya, wkwkwk alhasil kalo ujian cuma bisa ngawang2 😀

    Balas
  2. Artikel ini menjelaskan tentang kapasitor sebagai komponen elektronika yang memiliki kemampuan untuk menyimpan elektron dalam waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator karena tidak melibatkan perubahan kimia dalam proses penyimpanan muatan listrik.

    Kapasitor terdiri dari dua plat logam yang dipisahkan oleh bahan dielektrik seperti udara vakum, keramik, atau gelas. Saat diberi tegangan listrik, muatan positif akan terkumpul di salah satu plat logam, sementara muatan negatif akan terkumpul di plat logam yang lain. Namun, karena adanya bahan dielektrik yang non-konduktif, muatan positif dan negatif tidak dapat mengalir melalui bahan dielektrik.

    Kapasitansi merupakan kemampuan kapasitor untuk menampung muatan elektron. Kapasitansi diukur dalam farad, di mana 1 farad setara dengan kapasitas untuk menampung muatan elektron sebanyak 1 coulomb dengan tegangan 1 volt.

    Penulis juga menjelaskan bagaimana menghitung kapasitansi dengan mengacu pada luas area plat logam, jarak antara kedua plat logam, dan konstanta bahan dielektrik. Artikel ini memberikan gambaran yang baik tentang kapasitor sebagai komponen elektronika yang penting dalam berbagai aplikasi.

    Balas

Tinggalkan komentar